Header Ads

Kelalaian Penghafal al-Qur'an




  • Janganlah sekali² menghafalkan al-Qur'an sendirian : menghafalkan sendiri: merupakan kesalahan yang besar, karena:

  1. Akan melemahkan semangatmu seiring berjalannya waktu dan engkau tidak akan mendapatkan pemacu (motivator) yang dapat selalu menolongmu.
  2. Engkau menghafal dan tidak ada yang memperbaiki kesalahanmu, lalu seandainya engkau telah hafal dengan hafalan yang banyak salahnya maka sukar untuk diperbaiki, ini merupakan kesalahan umum pada mayoritas orang.

  • Janganlah sekali² engkau menghafal tanpa muraja'ah : jika engkau melakukannya, maka engkau bagaikan orang yang mengisi air ke dalam guci/gentong yang bocor.

  • Berhati-hatilah terhadap hafalan yang cepat : yaitu fokus menghafal banyak halaman, hingga 10 halaman per hari tanpa menguatkan hafalan, sampai menyelesaikan hafalan al-Qur'an dengan cepat .... Ini kesalahan. Hendaknya bagi seorang yang menghafalkan al-Qur'an untuk pelan² dalam menghafal dibarengi dengan tikrar/dibaca berulang² itulah hafalan yang dhabith al-itqan (mantap). dan seorang yang menghafal al-Qur'an juga seharusnya memperhatikan "cara" bukan hanya "berapa banyak". Dan ingatlah bahwa yang penting itu bukanlah engkau disebut sebagai hafizh, namun yang penting adalah menjadikan al-Qur'an berada dalam hatimu.
  • Perbaharuilah niatmu setiap hari dalam menghafalkan al-Qur'an: biasanya seorang yang sudah menyelesaikan hafal al-Qur'an akan diberikan ucapan selamat dan do'a keberkahan² dan selainnya, ini bagus. Namun engkau harus berhati² dan jangan tertipu dengan banyaknya hadiah atau do'a keberkahan², dan usahakanlah engkau mengatakan dalam hatimu bahwa sesungguhnya itu semua milik Allah. Tidak ada larangan bagi seseorang untuk berbahagia, namun ingatlah bahwa Allah melihat pada hatimu dan Allah Maha Mengetahui niatmu.
  • Apa faidahnya jika tidak berakhlak dengan akhlak al-Qur'an? : wajib bagi seorang yang menghafal al-Qur'an untuk memperhatikan akhlak dan mu'amalahnya (interaksi dengan orang lain), karena ia sekarang sebagai hafizh dan ini berarti bahwa semua kesalahan atau akhlak yang buruk bertentangan dengan gambaran sebagai seorang hafizh yang tidak sesuai dengan akhlak ahlul Qur'an. Kemudian dikatakan: apakah seperti ini akhlaknya ahlul Qur'an?. Seandainya ada orang yang meninggalkan hafalan karena sebab engkau, maka waspadalah wahai para penghafal al-Qur'an karena engkau menempati posisi sebagai panutan, baik engkau suka ataupun tidak.

šŸ–‹ Ų§ŲØŲ±Ų§Ł‡ŁŠŁ… Ų§Ł„Ł…ŁˆŲµŁ„Ł‰

šŸ“ Terj. Abu Ahmad Ayatullah.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.