Nashr Bin ‘Ashim Sang Pemberi Titik al-Qur’an
Setelah kita
mengetahui bahwa tanda yang pertama kali diberi pada mushhaf adalah ( نَقْطُ الْإِعْرَابِ ) “titik tanda i’rab
(perubahan harakat pada akhir kata)” yang pada perkembangannya nanti dirubah
menjadi harakat.
Ulama yang juga
berjasa terhadap perkembangan penulisan al-Qur’an adalah Nashr bin ‘Ashim
al-Laitsi (w. 90 H.). Ia berijtihad untuk memberikan tanda pada huruf-huruf
yang bentuknya sama sehingga orang non-Arab dapat membedakan huruf ( ب ت ث ن ي ) ( ج ح خ ) ( د ذ )
( ر ز ) ( س ش ) ( ص ض ) ( ط ظ ) ( ع غ ) ( ف ق ). Lalu ia membuat
( نَقْطُ الْإِعْجَامِ ) yang berbentuk garis
miring kecil untuk membedakan satu huruf dengan huruf yang memiliki kesamaan
bentuk hurufnya. Hal ini untuk membedakan antara ( نَقْطُ
الْإِعْرَابِ ) dengan ( نَقْطُ الْإِعْجَامِ
). Pada perkembangannya kemudian ( نَقْطُ الْإِعْجَامِ
) ini berubah menjadi mitip titik atau garis miring pendek seperti segi empat
yang dimiringkan. Hanya saja perbedaannya terletak pada :
- huruf ( ف ق ), huruf ( ف ) satu garis miring di bawah dan huruf ( ق ) satu garis miring di atas.
- Tiga garis miring untuk huruf ( ث ش ) posisinya sejajar / beriringan, ketika berubah menjadi titik (seperti sekarang) disusun seperti piramida.
Referensi : Tajwid al-Mushawwar
karya DR. Aiman Rusydi Suwaid, jilid 2
Oleh Abu Ahmad Ayatullah
Tidak ada komentar