Header Ads

Ulama Yang Yatim Sejak Kecil


Peran orang tua, terutama ayah, sangat penting dalam perkembangan seorang anak. Orang tua yang religius/shalih tidak akan membiarkan anaknya menjadi ahli maksiat. Orang tua yang baik, ia pasti menginginkan kebaikan kepada anaknya, sehingga ia akan mendidik langsung, mengarahkan bahkan menempatkan anaknya di tempat pendidikan yang baik.

Para ulama, mereka mendidik sendiri buah hatinya hingga menjadi orang yang shalih bahkan menjadi ulama. Diantaranya adalah Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal yang mendidik sendiri anaknya yaitu Abdullah sejak kecil. Karena pondasi agama yang kuat ini maka ‘Abdullah juga menjadi seorang ulama hadits.
Begitu pula dengan ayah dan kakek Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah yang merupakan ulama. Latar belakang keluarga yang kokoh dalam keilmuan inilah yang membentuk Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyah menjadi pribadi yang unggul dalam berbagai cabang ilmu keislaman.
Kedua ulama di atas sedikit berbeda dengan latar belakang keluarga Imam al-Nawawi. Ayah beliau bukan seorang ulama, namun seorang pedagang. Pada awalnya ayahnya ingin Imam al-Nawawi juga menjadi seorang pedagang, tetapi Imam al-Nawawi yang ketika masih kecil menunjukkan perhatiannya yang sangat besar terhadap ilmu. Maka ayahnya menempatkan Imam al-Nawawi di tempat pendidikan agama yang sangat baik, sehingga beliau tumbuh menjadi seorang ulama.
Dari pemaparan tersebut, kita tahu bahwa orang tua, terutama ayah memiliki peran dan pengaruh yang sangat besar terhadap anaknya (atas izin Allah). Namun ternyata ada ulama-ulama besar yang tumbuh berkembang menjadi seorang ahli ilmu tanpa bimbingan ayahnya karena ayahnya telah wafat ketika ia masih di dalam kandungan atau ketika masih kecil. Diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Imam al-Syafi’i

Nama beliau adalah Muhammad bin Idris al-Syafi’i. Beliau adalah ulama besar ahli di berbagai bidah ilmu, bahkan beliau merupakan orang yang pertama kali mengenalkan ilmu ushul al-Fiqh melalui kitabnya Ar-Risalah. Namun seumur hidupnya, beliau belum pernah melihat wajah ayahnya apalagi merasakan kasih sayangnya, karena ayahnya wafat ketika beliau masih dalam kandungan ibunya.
  • Imam Ibnu Katsir

Nama beliau adalah Isma’il bin ‘Umar bin Katsir. Beliau merupakan ulama besar madzhab al-Syafi’i, ahli di berbagai bidang ilmu keislaman. Karya-karyanya mencakup bidang tafsir, sirah, dll. Namun siapa sangka bahwa beliau ditinggal wafat oleh ayahnya ketika beliau masih berumur 2 tahun.
  • Imam al-Bukhari

Nama lengkap beliau adalah Abu Abdullah Muhammad ibnu Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibnu Bardizbah. Cobaan yang dialaminya tidak hanya pernah mengalami kebutaan ketika masih kecil, namun juga ditinggal wafat oleh ayahnya ketika umurnya masih kecil.

~ Abu Ahmad, Ayatullah ~
Koto Tangah – Kota Padang

01:46 | Kamis, 30 November 2017

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.